Senin 24 Feb 2014 03:13 WIB

Ismail Raji al-Faruqi, Penggagas Islamisasi Ilmu (3-habis)

Ismail Raji al-Faruqi.
Foto: Elvanus.blogspot.com
Ismail Raji al-Faruqi.

Oleh: Mohammad Akbar

Selain dalam bentuk tulisan, gagasan Islamisasi ilmu itu juga  ia perjuangkan lewat lembaga kajian Islam yang didirikannya.

Pada 1980, misalnya, ia mendirikan The International Institute of Islamic Thought (IIIT) di AS yang kemudian menerbitkan bukunya yang berjudul Islamization of Knowledge: General Principles and Workplan pada 1982.

Sebelumnya, pada 1972, ia mendirikan The Association of Muslim Social Scientist pada 1972. Lembaga-lembaga internasional yang didirikannya itu menerbitkan jurnal tentang ilmu-ilmu sosial Islam.

Berbagai kegiatan ini ia lakukan semata didorong oleh pandangannya bahwa saat ini ilmu pengetahuan benar-benar telah bersifat  sekuler dan karenanya jauh dari tauhid.

Maka itu, al-Faruqi berinisiatif memberikan 'terapi' agar  kemajuan dan pengetahuan tidak berjalan kebablasan di luar jalur yang seharusnya. Terapi itu tak lain konsep Islamisasi ilmu dan paradigma tauhid dalam pendidikan dan pengetahuan.

Aktif berkarya

Sebagai seorang cendekiawan, Ismail Raji al-Faruqi termasuk sosok yang aktif berkarya. Tercatat lebih dari 20 buku dan ratusan artikel telah ia hasilkan.

Diantara bukunya yang terpenting adalah Tauhid: It's Implications for Thought and Life. Buku yang terbit pada 1982 ini mengupas tentang tauhid secara lengkap.  Dalam buku ini, tauhid tidak hanya dipandang sebagai ungkapan lisan, tetapi bagaimana tauhid dikaitkan dengan seluruh aspek kehidupan manusia, baik dari segi politik, sosial, maupun budaya.

Karya lainnya yang banyak dikaji adalah Islamization of Knowledge: General Principle and Workplan (1982). Dari buku ini terlahir gagasan pentingnya Islamisasi ilmu pengetahuan. Di dalamnya, terangkum langkah-langkah yang harus ditempuh dalam proses Islamisasi tersebut.

Ia juga cukup banyak melahirkan karya yang berhubungan dengan ilmu perbandingan agama. Salah satunya adalah Christian Ethic dan Trilogue of Abraham Faiths. Dua buku ini membahas konsep tiga agama tentang negara dan bangsa, dan konsep tiga agama itu tentang keadilan dan perdamaian. Tiga agama yang dimaksud adalah Islam, Kristen, dan Yahudi.

Ada lagi salah satu bukunya yang menarik perhatian para akademisi, yakni Historical Atlas of the Region of the World serta Cultural Atlas Islam. Buku yang disebut terakhir itu ditulis al-Faruqi bersama istrinya dan diterbitkan tak lama setelah keduanya wafat.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement