Senin 24 Feb 2014 06:17 WIB

Abdurouf Park: Alquran Menjawab Kegundahan

Dua Kalimat Syahadat (ilustrasi).
Foto: kaligrafibambu.com
Dua Kalimat Syahadat (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Rosita Budi Suryaningsih

Usai bersyahadat, Abdurouf berbagi hidayah melalui beragam media agar masyarakat mengetahui keutamaan Islam.

Sebuah perjalanan panjang telah dilalui Abdurouf Park hingga ia mengenal Islam dan yakin pada risalah samawi itu. Bagi pria Korea ini, Islam merupakan agama yang paling benar. Tak ada satu celah pun yang bisa diragukan dalam Islam.

Ia lahir di Korea pada 1986 dalam keluarga Kristen. Sejak masih berusia dini, ia sudah dihadapkan pada kewajiban untuk pergi ke gereja dan membaca kitab Injil. Ia pun percaya dengan semua yang dikatakan para pendeta dan menjadi pengikut Kristen yang taat.

Hingga suatu hari ia mulai mempertanyakan tentang dirinya dan apa yang selama ini ia percaya. Dia selalu ingin mempertanyakan hal-hal yang menurut pemikiran dan hati nuraninya kurang pas. “Saya mulai bingung dan penasaran,” ujar dia, dilansir dari revert2islamtoday.

Ia mulai meragukan hal-hal yang selama ini menjadi pegangan orang-orang Kristen; tentang siapa Tuhan yang sebenarnya, siapakah Yesus. “Kepada siapa saya harus berdoa?” katanya.

Ia mulai menyadari di dalam kitab Injil sekalipun Yesus tak pernah mengklaim dirinya sebagai Tuhan. “Ia juga tak pernah mengatakan bahwa aku ini (Yesus-Red) adalah anak Tuhan,” ujarnya.

Ini membuatnya gundah. Beribu pertanyaan mengusik kepalanya dan ingin segera mendapatkan jawaban. Namun, jawaban yang dicari tak pernah ada. Sepanjang waktu ia mencoba segala cara untuk menemukan jawaban kegundahan hatinya tersebut.

Ia mencari jawaban masalah ini dari agama yang selama ini ia percaya. Dari satu gereja ke gereja lainnya ia berusaha mencari jawaban tersebut, namun tak pernah ditemukan.

Ia justru menemukan banyaknya aliran dan kelompok yang berbeda-beda dalam agama tersebut, dan dari mereka tak pernah keluar jawaban yang memuaskannya.

Hingga akhirnya ia membaca sebuah buku di perpustakaan, di bagian agama, dan ia menemukan deretan bagian tentang Islam.

Ia tak pernah mendengar atau mengetahui apa pun tentang apa itu Islam. “Saya mulai sadar Islam adalah agama Tuhan yang sebenarnya,” ujarnya.

Dalam buku yang ia baca, terdapat penjelasan Islam adalah agama yang percaya pada satu Tuhan saja. Di dalamnya juga dijelaskan tentang posisi Yesus sebenarnya.

Yesus menurut Islam adalah penyampai pesan Tuhan. Dalam Islam, nabi yang terakhir bernama Muhammad. “Dia ternyata adalah salah satu nabi,” paparnya.

Ia tak pernah mengetahui hal ini sebelumnya. Tak pernah ada yang mengatakan dan memberi informasi tentang hal tersebut selama ini.

Ia kenyang dengan informasi yang melegakan dan memuaskan rasa dahaga pada keingintahuannya. Ini membuat ia yakin dengan konsep dan dasar-dasar Islam.

Berikrar syahadat

Temuan-temuan itulah yang membuat Abdurouf mantap memutuskan memeluk Islam. Tepat pada 30 Desember 2009, ia mengucapkan kalimat syahadat.

Tak sekadar berganti agama, Park kemudian terus berdakwah menyebarkan kebenaran dan konsep Islam yang sebenarnya secara luas lagi.

Ia berdakwah baik secara face to face maupun virtual, dengan menggunakan laman situs, video Youtube, dan jejaring sosial. “Tujuannya hanya satu, yaitu untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang Islam,” katanya.

Korea, menurutnya, adalah negara yang berada dalam kondisi genting. Masyarakatnya tak tahu tentang kebenaran dan kehilangan harapan pada kepercayaan dan dirinya sendiri.

Pudarnya harapan dan tujuan hidup ini membuat banyak warganya hidup dalam keputusasaan. Mereka banyak yang melakukan tindakan bunuh diri, tanpa perlu adanya perang atau wabah penyakit.

Dengan gigih ia terus berdakwah menyebarkan pesan kebenaran hanya ada satu Tuhan di dunia ini. Islam adalah satu-satunya agama yang benar.

Banyak yang tidak tahu konsep dasar Islam dan kebanyakan hanya mengacuhkannya. Ia berbagi ke semua orang Alquran adalah Kitab yang menjawab kegundahan.

Demi bisa berdakwah dengan benar dan menambah ilmu pengetahuannya tentang agama Islam, ia pun pergi ke Arab, terutama ke Madinah untuk belajar dan menimba ilmu di sana. Ia sadar, perjuangannya ini memang berat. Namun, ia tak akan menyerah.

Harapannya kini adalah masyarakat Korea bisa mengetahui informasi tentang Islam karena agama yang mengajarkan perdamaian ini, menurutnya, bisa menjadi jalan keluar keresahan jiwa para warga Negeri Ginseng ini.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement