REPUBLIKA.CO.ID, TURIN — Juventus masih menjadi penguasa Kota Turin. Itu setelah Juventus merebut Derby della Mole ke-188 dengan menaklukkan Torino, 1-0 di Juventus Stadium, Senin (24/2) dini hari WIB. Gol tunggal Carlos Tevez pada menit ke-30 memberi jaminan tuan rumah untuk meraih hasil maksimal.
Kemenangan itu membuat Bianconeri mempertahankan rekor tidak terkalahkan atas Torino sejak musim 1994/95. Bahkan, Si Banteng gagal melesakkan gol ke gawang juara bertahan Serie A Liga Italia itu dalam 10 laga dari 15 pertemuan.
Pelatih Antonio Conte menilai, jalannya permainan berlangsung ketat. Apalagi, tim lawan bermain dengan dua ujung tombak yang tengah dalam performa terbaiknya. Karena itu, ia menginstruksikan anak asuhnya untuk bermain bola dari kaki ke kaki dengan meminimalisasi umpan silang.
Dengan taktik model itu, ia menilai Torino harus berjibaku menutup ruang agar pemainnya tidak leluasa melakukan tembakan. Terbukti, strategi taktis yang diterapkannya itu mampu meredam agresivitas Torino.
“Saya pikir kami melakukan pekerjaan besar taktis untuk sudah pasti. Kami telah mengevaluasi situasi. Kami membutuhkan bola untuk mencapai penyerang, bukan mereka untuk mundur demi mendapatkan bola," ujar Conte.
Kegagalan menambah angka membuat Torino terpaku di posisi kedelapan dengan 36 poin. Alessio Cerci dan kawan-kawan kini berjarak empat angka dari Inter Milan, yang menghuni zona terakhir Liga Europa. Pelatih Giampaolo Ventura merasa kecewa dengan hasil akhir, tapi tidak dengan penampilan skuat besutannya.
Kalau mengacu mudahnya Juventus membobol lawan di depan publik sendiri, ia menyebut Torino sudah bermain bagus. “Sangat jarang melihat Juventus berjuang begitu banyak di stadion ini, karena mereka menempatkan tiga gol terakhir ke gawang AC Milan, Inter, dan Roma di sini,” ujar Ventura.
Dia menyatakan, timnya pantas mendapatkan hadiah penalti atas pelanggaran yang dilakukan Pirlo. Sayangnya, wasit kurang jeli melihat kejadian cepat itu. “Melihat rekaman sekarang, saya dapat mengatakan mereka benar, itu adalah penalti El Kaddouri,” sesal Ventura