Senin 24 Feb 2014 17:58 WIB

KPK Geledah Rumah di Jaksel Terkait Anas Urbaningrum

Tersangka kasus korupsi proyek Pusdiklat Hambalang Anas Urbaningrum usai melakukan pemeriksaan di Gedung KPK, Jakarta, Jumat (21/2). (Republika/Agung Supriyanto)
Tersangka kasus korupsi proyek Pusdiklat Hambalang Anas Urbaningrum usai melakukan pemeriksaan di Gedung KPK, Jakarta, Jumat (21/2). (Republika/Agung Supriyanto)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggeledah sejumlah rumah di kawasan Jakarta Selatan (Jaksel) terkait kasus suap proyek Hambalang dengan tersangka mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum (AU).

"Perlu diinformasikan bahwa siang tadi pukul 11.30 WIB KPK melakukan penggeledahan di sejumlah tempat terkait Hambalang dengan tersangka AU," kata Juru Bicara KPK Johan Budi di kantornya, Jakarta, Senin (24/2).

Johan menyebutkan terdapat tiga lokasi yang menjadi lokasi penggeledahan penyidik KPK. Di antara lokasi itu seperti di Jalan Kartika Pinang SE 7, Pondok Pinang, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan kemudian rumah di Jalan Cilandak I No 15-16, Cilandak Barat, Jaksel dan ketiga ialah Ruko di kawasan Pondok Indah Plasa 3E 10, Jaksel.

Johan belum mengetahui pemilik rumah yang digeledah itu. Berdasarkan informasi, satu dari tiga lokasi itu merupakan milik Machfud Suroso yang juga tersangka kasus korupsi. "Hingga saat ini penggeledahan masih berlangsung," ucapnya.

Penggeledahan itu merupakan bagian dari pengembangan kasus Hambalang yang melibatkan Anas. Anas merupakan tersangka atas kasus dugaan penerimaan hadiah terkait proyek Pusdiklat yang ada di kawasan Bogor, Jawa Barat.

Pada Jumat (21/2), mantan ketum Demokrat itu tidak jadi memberikan keterangan kepada penyidik KPK, meski telah datang ke kantor komisi antigratifikasi itu bersama kuasa hukumnya. Alasannya adalah sakit gigi yang diderita Anas kembali kambuh, sehingga dia sulit bicara.

KPK telah memberikan pilihan kepada Anas agar mengobati sakitnya itu di RSCM, RSPAD Gatot Subroto dan RS Polri. Tapi Anas enggan mengindahkannya lantaran hanya mau diperiksa dan diobati oleh dokter pilihannya.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement