REPUBLIKA.CO.ID, JATINEGARA -- Sebagian warga Kampung Pulo, Kampung Melayu, Jatinegara, Jakarta Timur, mulai beraktivitas kembali sejak tiga hari yang lalu banjir melanda daerah itu.
“Saya harus kembali kembali bekerja, nanti keluarga saya makan apa,” ujar Ikhsan (54) yang bekerja sebagai sopir, Senin (24/2).
Pekerjaan beberapa warga asli Kampung Pulo ini adalah buruh maupun kuli. Para warga yang berkerja sebagai kuli harus mencari rezeki setiap harinya untuk menafakahi keluarganya.
“Saya harus memikirkan biaya sekolah, jika tidak bekerja, bagaimana anak saya bisa sekolah,” ujar Suparno (46), bapak empat anak.
Apabila warga kampung Pulo ini tidak bekerja, maka tidak akan ada pemasukan dan menyebabkan kebutuhan sehari-hari tertunda. Para warga yang pulang ke rumah merasa tidak takut apabila banjir kembali melanda.
Saparno mengatakan jika hanya mengandalkan pemerintah, bisa-bisa anak-anaknya tidak sekolah. Selama banjir ini saja belum ada bantuan untuk alat-alat tulis dan keperluan sekolah lainnya.
Tidak hanya orang tua yang kembali kerumah, anak-anak usia balita maupun yang remaja, ikut serta pulang dan bermain di tengah banjir. Sementara kaum ibu mencuci pakaian yang terendam banjir dan membersihkan seluruh rumah dari lumpur yang menumpuk.