REPUBLIKA.CO.ID, PURWAKARTA -- Bupati Purwakarta, Jawa Barat, Dedi Mulyadi, mengaku, keputusan ini sudah final. Sebab, tawuran antar pelajar di Purwakarta semakin tak terkontrol. Bahkan, telah mengarah ke tindak kriminalitas.
Karena itu, pemerintah daerah sudah sepantasnya membuat langkah tegas untuk meminimalisasi kasus tawuran antar pelajar ini. "Kami ingin memutus mata rantai tawuran antar pelajar ini. Memutusnya, yaitu dengan menutup PPDB bagi enam SMK swasta tersebut," ujarnya, Senin (24/2).
Bila pengurus yayasan atau sekolah keberatan dengan kebijakan itu, pihaknya siap digugat. Yakni, melalui pengadilan tata usaha negara (PTUN). Sebab, Dedi beranggapan dikeluarkannya kebijakan ini sudah benar. Serta, sebagai bentuk efek jera.