REPUBLIKA.CO.ID, BENGKULU -- Pimpinan DPRD Kota Bengkulu menilai program shalat berjemaah berhadiah yang dicetuskan wali kota tidak efektif untuk menumbuhkan semangat religius masyarakat.
"Pemerintah Kota Bengkulu harus mengkaji lebih dalam lagi program tersebut, akan lebih efektif jika hadiah yang direncanakan itu dikonversi ke dalam bentuk insentif bagi para dai," kata Wakil Ketua DPRD Kota Bengkulu, Irman Sawiran, di Bengkulu, Senin.
Menurut Irman, memaksimalkan ustad dan dai daerah itu untuk ditempatkan di setiap masjid dengan jadwal yang teratur guna mengajak masyarakat lebih religius dinilai sangat menyentuh masyarakat dibanding memberikan hadiah.
"Kita harus mengerti kata religius. Secara universal kata itu bermakna yakni pemahaman lebih terhadap nilai-nilai agama,'' katanya. ''Itu bisa ditumbuhkan lewat ceramah atau kajian agama bersama ahlinya yaitu dai.''