REPUBLIKA.CO.ID, BRUSSLES -- Sebuah kesepakatan Uni Eropa-Ukraina yang telah lama dinantikan tidak dapat ditandatangani sampai terlaksananya pemilihan umum negara itu yang dijadwalkan pada Mei. Demikian kata seorang juru bicara badan eksekutif blok itu, Komisi Eropa, Senin.
"Kesepakatan perdagangan dan investasi tetap di atas meja," kata juru bicara Komisi, Olivier Bailly, mengacu pada perjanjian politik dan perdagangan luas yang menjadi akar masalah di Ukraina.
"Kami siap untuk menandatangani perjanjian ini jika Ukraina sudah siap," katanya.
Ditanya pada konferensi pers apakah Uni Eropa akan menandatangani kesepakatan bersejarah yang membawa Ukraina lebih dekat ke Barat dengan pemerintahan transisi yang saat ini sedang dibentuk, Bailly mengatakan, "Tidak, saya pikir ide kami adalah bahwa kita harus membiarkan proses transisi berjalan hingga ke titik akhir (yaitu) pemilihan umum yang ditetapkan pada 25 Mei.''
''Setelah kita memiliki pemerintahan, kami akan siap untuk membahas lagi,'' katanya. ''Penundaan itu tidak berarti pemerintah saat ini tidak sah."