REPUBLIKA.CO.ID, TEPI BARAT -- Setelah pertemuan Presiden Palestina Mahmud Abbas dengan Menteri Luar Negeri AS John Kerry di Paris pekan lalu tak jua mencapai titik temu, orang nomor satu Palestina itu pun di undang ke Washington untuk bertemu Presiden AS Barack Obama. Undangan tersebut untuk membicarakan kelanjutan upaya damai Israel-Palestina yang hingga saat ini masih buntu.
"Presiden Mahmud Abbas telah menerima undangan untuk bertemu dengan Presiden AS Barack Obama di Gedung Putih pada bulan Maret mendatang," bunyi pernyataan juru bicara kepresidenan Palestina, Nabil Abu Rudeinah seperti dilansir dari palinfo, Senin (24/2)
Dalam pertemuan bersama John Kerry sebelumnya, Abbas tetap bertahan dengan opsi awalnya. Secara tegas Abbas mengatakan Otoritas Palestina tidak akan mengakui negara Yahudi dan pemukiman Yahudi yang kini tengah dibangun Israel di wilayahnya.
“Kami tidak akan mengakui negara Yahudi, kami tidak akan menyetujui pemukiman Yahudi. Kami berkomitmen untuk mencapai negara Palestina berdasarkan perbatasan tahun 1967, dengan Al-Quds (Yerusalem timur) sebagai ibukotanya,” ujar Rudeinah mengutip pembicaraan Abbas kepada Kerry.