REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Pemprov Kaltim) akan bekerja sama dengan perusahaan Russian Railways untuk membangun transportasi kereta api di Kalimantan. "Pada prinsipnya proyek kereta api yang kami bangun dari PT Kalimantan Railways itu sudah kami persiapkan dengan baik sepanjang 191 kilometer," kata Gubernur Kalimantan Timur Awang Farouk Ishak di Jakarta, Selasa (25/2).
Menurut gubernur, jalur kereta akan dibangun mulai dari Kutai Barat melintasi Balikpapan hingga Penajam Pasir Utara. Kereta api tersebut, jelas Awang, berstatus kereta api khusus pengangkut batu bara. "Tetapi saya juga sedang meminta bisa untuk mengangkut minyak sawit, komoditas hutan tanaman produksi, karet ataupun hasil bumi lain," kata Awang.
Awang menambahkan transportasi kereta api tersebut diharapkan juga dapat memperlancar pengiriman barang logistik ke daerah pedalaman. Dia berharap dengan kelancaran transportasi logistik ke pedalaman dapat menurunkan harga barang kebutuhan di area dimaksud. "Kami sudah menandatangani nota kesepahaman dengan Russian Railways dan Kalimantan Railways," papar Awang.
Sebelumnya, Duta Besar Indonesia untuk Rusia Djauhari Oratmangun mengatakan jumlah investasi yang akan digelontorkan sebesar 1,6 hingga dua miliar dolar AS. "Dalam waktu dekat gubernur dan pihak Russian Railways akan melakukan peletakan batu pertama bahkan kedua pihak sudah membentuk perusahaan bersama bernama Kalimantan Railways," jelas dia.
Selain itu perusahaan Russian Alumina juga akan menanamkan invetasi di Kalimantan Timur dengan membangun smelter untuk bauksit. Perusahaan itu akan meningkatkan nilai tambah bagi komoditas bauksit menjadi alumina dengan perkiraan investasi sebesar 2,5 miliar dolar AS.