Selasa 25 Feb 2014 14:00 WIB

Seniman Indonesia-Australia Kolaborasi Tari di Yogyakarta

Rep: Nur Aini/ Red: Bilal Ramadhan
  Sejumlah penari menampilkan tarian paduan budaya Tionghoa dan Indonesia dalam acara peringatan Tahun Baru Imlek Nasional di Jakarta, Selasa (19/2).   (Republika/Aditya Pradana Putra)
Sejumlah penari menampilkan tarian paduan budaya Tionghoa dan Indonesia dalam acara peringatan Tahun Baru Imlek Nasional di Jakarta, Selasa (19/2). (Republika/Aditya Pradana Putra)

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN-- Seniman asal Indonesia dan Australia akan berkolaborasi dalam pagelaran tari yang digelar di halaman Kecamatan Cangkringan  Sleman pada Sabtu (1/3) mendatang. Pertunjukan tersebut akan menampilkan gabungan seni tari dan media digital.

Pertunjukan seni tari disutradarai seniman Indonesia yang sudah lama bermukim di Australia, Bambang N. Karim dan koreografer tari, Agung Gunawan. Mereka akan memadukan seni tari, media digital, seni instalasi, dan teater. Kolaborasi tersebut akan didukung komposisi musik gubahan Johan Adhyatma dari Pradapa Loka Bhakti, video desainer asal Australia McGrucy, dan seniman Banyuwangi, Hari Wirawan.

Bambang mengatakan pertunjukan akan menampilkan seni gerak dengan koreografi yang tidak bisa diramalkan. Penonton akan dibiarkan menafsir masing-masing dari pertunjukan seni tari puisi filsuf William Blake. "Kami ingin meninggalkan inspirasi dan berkontribusi bagi seni tradisional," ujarnya di Sleman, Selasa (25/2).

Kolaborasi tari tersebut, kata Bambang akan menampilkan tari yang tidak hanya bagus dalam gerak. Namun, pertunjukan tersebut ingin memberi nilai filosofi dalam gerakan. "Kami memberikan konteks melalui media digital," ujar Bambang.

Pertunjukan seni lintas disiplin tersebut melibatkan 70 seniman tari dengan usia rata-rata pada jenjang pendidikan sekolah dasar dan menengah. Penggagas dan pendukung pergelaran ini mengundang peminat seni dan masyarakat yogya dan sekitarnya untuk menyaksikan pergelaran seni tersebut.

Koreografer, Agung Gunawan menjanjikan memberikan pertunjukan yang memberikan gerakan berbeda. Mereka akan menampilkan gerak seni yang menggabungkan teater dan media digital. Prakarsa pertunjukan kolaborasi seniman tersebut disambut baik oleh Pemkab Sleman dan perwakilan pemerintah Australia, sebagai salah satu momen peringatan ulang tahun ke 25 Australia Indonesia.

Kepala Bagian Perekonomian Pemda Sleman, Ambarwati mengatakan pertunjukan kesenian ini merupakan pengenalan teknis multimedia art agar bisa diapresiasi oleh masyarakat. Pagelaran tari tersebut diharapkan memperkenalkan potensi Sleman kepada wisatawan internasional di Kabupaten Sleman terutama pasca erupsi gunung Kelud.

"Dengan kolaborasi seniman, wisata dan potensi lain di Sleman dapat dikenalkan ke wisatawan mancanegara," ungkapnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement