REPUBLIKA.CO.ID, Jermaine Jackson, saudara kandung mendiang superstar Michael Jackson, memeluk Islam usai kunjungannya ke Bahrain dalam serangkaian tur Timur Tengah pada dekade 80-an.
Setelah menjadi mualaf, dia pun mengganti namanya menjadi Muhammad Abdul Aziz dan memilih tinggal di pinggiran Los Angeles.
“Seperti anggota keluargaku yang lain, kabar tentang keislamanku juga menjadi kejutan besar untuk adikku yang juga bintang pop Amerika, Janet Jackson,” tuturnya sebagaimana dilansir IfoundIslam.net.
“Awalnya, dia khawatir dengan perubahan yang terjadi di dalam diriku. Apalagi, yang tertanam di kepalanya soal Islam selama ini hanya satu, yaitu lelaki Muslim identik dengan poligami.”
Jermaine kemudian menjelaskan kepada Janet apa yang menjadi alasan Islam memberikan izin kepada laki-laki memiliki istri lebih dari satu. Sebagai perbandingan, Jermaine menggambarkan keadaan masyarakat saat ini.
“Pergaulan bebas dan perselingkuhan sudah menjadi hal yang sangat lumrah di masyarakat Barat, termasuk Amerika. Islam datang untuk mengamankan tatanan sosial dari kerusakan semacam ini,” kata Jermaine kepada adik perempuannya.
Sesuai ajaran Islam, jelas Jermaine, jika seorang pria memiliki ketertarikan emosional dengan seorang wanita, maka ia harus menghormati perempuan tersebut dengan mengikat hubungannya dalam status hukum yang jelas. “Jika lelaki itu tidak sanggup, maka ia harus puas dengan satu istri.”
Selain itu, Islam juga memberikan berbagai persyaratan yang tidak mudah bagi seorang pria yang ingin melangsungkan pernikahan keduanya. Saking sulitnya persyaratan tersebut, di dunia ini hanya satu persen Muslim yang sanggup memiliki istri lebih dari satu. “Setelah mendengarkan semua penjelasakanku, Janet pun merasa puas,” tutur Jermaine.
Ia percaya, jika saat ini masih ada tempat tersisa yang masih menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan dan penghormatan yang luhur bagi kaum perempuan, itu tidak lain adalah masyarakat Islam. Jermaine yakin, nanti akan datang masanya ketika dunia harus menerima kenyataan ini.
Setelah memeluk Islam, Jermaine telah bertemu Muhammad Ali beberapa kali. Bagi Jermaine, Ali adalah teman keluarganya. “Dia termasuk orang yang memberiku banyak bimbingan yang berguna tentang Islam.”
“Alhamdulillah, aku memiliki tujuh putra dan dua putri,” ujarnya. “Mereka sama sepertiku, sepenuhnya berorientasi kepada Islam. Sementara, istriku sampai sekarang masih terus mempelajari Islam.”