Selasa 25 Feb 2014 16:02 WIB

Istri Jenderal Penyiksa PRT Ditetapkan Sebagai Tersangka

Rep: c54/ Red: Nidia Zuraya
PRT/ilustrasi
PRT/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Mutiara Situmorang, isteri mantan petinggi Mabes Polri Bigjen Pol (Pur) Mangisi Situmorang, ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus dugaan penyiksaan terhadap sejumlah PRT. Hal tersebut diasampaikan Kapolres Kota Bogor AKBP Bahtiar Ujang Purnama, seusai gelar perkara kasus terkait, Selasa (25/2).

"Penyidik akan segera memanggil Ny M sebagai tersangka. Yang bersangkutan dekenakan sejumlah pasal tentang perdagangan orang, perlindungan anak, dan KDRT," ujar Bahtiar kepada para wartawan.

Diterangkan Bahtiar, ancaman hukuman atas sejumlah pelanggaran tersebut bervariasi, dari mulai 3,5 tahun, 4 tahun, dan 3-15 tahun. Soal nasib ke-16 PRT yang menjadi korban, Bahtiar menyatakan, pihaknya akan segera berkoordinasi dengan Kementrian Sosial untuk bisa segera memulangkan para korban.

Menanggapi pertanyaan soal kemungkinan Mutiara segera ditahan, Bahtiar menjelaskan, waktu penahanan akan disesuaikan dengan pertimbangan penyidik. "Soal penahanan akan segera dipertimbangkan, apakah penyidik menganggap yang bersangkutan tidak akan melarikan diri, tidak akan menghilangkan alat bukti, dan tidak akan mengulangi perbuatannya, atau tidak," ujar Bahtiar.

Kasus penyiksaan PRT yang menjerat Mutiara bermula pertengahan Februari lalu, ketika Yuliana Lewier, salah seorang pembantunya kabur dari rumah dan melaporkan tindak kekerasan yang diterimanya kepada polisi.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement