REPUBLIKA.CO.ID, CHICAGO - Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange naik ke tingkat tertinggi empat bulan pada Selasa (25/2) atau Rabu (26/2) pagi WIB, karena data ekonomi lebih lemah.
Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman April naik 4,7 dolar AS atau 0,35 persen menjadi ditutup pada 1.342,7 dolar AS per ounce. The Conference Board, sebuah asosiasi riset bisnis berbasis di New York, pada Selasa melaporkan bahwa indeks kepercayaan konsumen AS turun menjadi 78,1 pada Februari dari 79,4 pada Januari.
Sementara itu, indeks komposit S&P/Case-Shiller yang dirilis Selasa menunjukkan bahwa harga rumah AS turun 0,1 persen pada Desember, penurunan kedua bulan berturut-turut, dengan 11 dari 20 kota yang dilacak tercatat menurun.
Ketidakpastian di Ukraina, Venezuela, dan Mesir serta ekspektasi data ekonomi yang lemah dalam beberapa minggu mendatang juga membantu menarik investor kepada emas. Harga emas telah meningkat di 13 sesi dari 15 sesi terakhir.
Meskipun analis pasar masih memperkirakan harga emas rata-rata tahun ini lebih rendah dibandingkan dengan tahun lalu, beberapa telah menaikkan perkiraan rata-rata harga emas untuk tahun ini menjadi 1.333 dolar AS per ounce dari perkiraan sebelumnya 1.289 dolar AS.
Perak untuk pengiriman Maret turun 8,8 sen atau 0,4 persen menjadi ditutup pada 21,963 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman April naik 1,2 dolar AS atau 0,08 persen menjadi ditutup pada 1.442,6 dolar AS per ounce.