REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Pengungsi erupsi Gunung Sinabung, Kabupaten Karo, Provinsi Sumatera Utara, belum diizinkan pulang ke Desa Kebayakan, Kecamatan Namantran. Sebab, daerah itu masih belum selesai dibersihkan dari tumpukan tebal abu vulkanik.
Koordinator Media Massa Penanggulangan Bencana Sinabung di Kabanjahe, Jhonson Tarigan, ketika dihubungi dari Medan, Rabu, mengatakan dari 17 desa yang diprogramkan untuk dihuni kembali oleh pengungsi, cuma Desa Kebayakan yang masih kosong.
''Warga belum diizinkan untuk menempati Desa Kebayakan karena daerah itu sampai saat ini masih berantakan dan ditutupi debu vulkanik cukup tebal dan material erupsi gunung Sinabung," ucap Jhonson.
"Pemerintah Kabupaten Karo, Satgas Penanggulangan Bencana Sinabung dan Relawan masih akan membersihkan dulu Desa Kebayakan dan barulah ditempati para pengungsi," ucap Jhonson.
Dia menyebutkan Desa Kebayakan dan 16 desa lainnya berada di luar radius lima kilometer dari kawah gunung Sinabung dan termasuk di zona aman erupsi Sinabung.
Desa Kebayakan dihuni 418 orang atau 108 kepala keluarga (KK). Mereka masih tinggal di Posko Penampungan Oraet Labora dan KWK di Berastagi.