REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah tengah mengupayakan peningkatan efisiensi operasional Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten. Salah satu upaya yang dilakukan adalah peningkatan dari kapasitas dua runway (landasan pacu) dari 64 penerbangan per jam menjadi 72 penerbangan per jam.
"Dengan ini, peran dari Bandara Soekarno-Hatta akan meningkat," ujar Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto dalam konferensi pers seusai menghadiri rapat koordinasi di kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Rabu (26/2).
Wakil Menteri Perhubungan Bambang Susantono menambahkan, peningkatan dari kapasitas dua runway tersebut dilakukan melalui soft infrastructure (tidak ada pembangunan infrastruktur yang besar). Proses ini ditargetkan rampung Juni 2014.
Selain itu, Bambang menyebut akan ditambah rapid exit taxi way (satu jalur yang memungkinkan pesawat segera keluar dari runway setelah take off maupun landing). Dengan demikian, kapasitas penerbangan akan bertambah menjadi 86 penerbangan per jam pada 2015. "Dengan itu semua tentu diharapkan, kongesti (kemacetan) akan lebih berkurang," ujar Bambang.
Kemudian dalam jangka menengah, pemerintah merencanakan untuk membangun runway ketiga. Meskipun begitu, Bambang menyebut terdapat sejumlah opsi yang tengah dipertimbangkan. Opsi tersebut adalah apakah runway ketiga akan berada dekat dengan runway utara atau terpisah sekitar satu kilometer dari runway utara.
"Jika runway terpisah, tentu membutuhkan lahan yang semakin luas dan biaya yang semakin besar. Dua opsi ini akan diputuskan dalam waktu cepat," kata Bambang.