Rabu 26 Feb 2014 13:57 WIB

Wah Hebat! Kantor Kecamatan Ini Miliki Ruang Bermain Anak

Rep: Halimatus Sa'diyah/ Red: Bilal Ramadhan
joko widodo-jokowi
Foto: republika/wihdan
joko widodo-jokowi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Kesan kantor pemerintahan yang kaku tak lagi terlihat di kantor Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara. Kantor kecamatan ini sudah menerapkan sistem pelayanan terpandu yang memiliki standar layaknya bank.

Saat Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo melakukan inspeksi mendadak ke kantor kecamatan ini, dia tampak puas ketika melihat ruang pelayanan yang bagus dan luas, Rabu (26/2). Tidak ada lagi loket-loket pelayanan yang disekat kaca. Petugas kecamatan melayani warga dibalik meja layaknya costumer service di bank.

Tak hanya itu, kantor Kecamatan Penjaringan juga memiliki ruang bermain anak seluas 4x4 meter, lengkap dengan papan seluncur yang digemari anak-anak. Selain itu, di pojok kanan ruangan juga terdapat sebuah meja panjang yang menyediakan kopi, teh, air mineral, dan permen.

Bahkan, ada juga tempat untuk men-charger ponsel. Semua fasilitas itu disediakan bagi warga secara gratis agar mereka tak jenuh saat mengantre mengurus perijanan. Jokowi juga sempat mengajak ngobrol warga yang sedang mengantre. Dari obrolannya tersebut, mantan Wali Kota Solo ini mendapat kesan bahwa pelayanan kecamatan sudah baik.

"Sudah sangat baik. Kalau di tempat yang lain hanya permen, di sini ada kopi. Itulah pelayanan," kata dia yang didampingi Wali Kota Jakarta Utara Heru Budi Hartono.

Jokowi juga memuji adanya ruang bermain anak di kantor kecamatan ini. Menurut dia, itu adalah salah satu upaya untuk mewujudkan Jakarta Utara sebagai kota layak anak. Camat Penjaringan Rusdiyanto mengatakan, sistem pelayanan terpadu yang berorientasi pada publik tersebut sudah diterapkan sejak awal tahun ini. Sebelumnya, sistem pelayanan masih menggunakan cara lama di mana warga mengantre di depan loket.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement