Rabu 26 Feb 2014 19:33 WIB

70 Kampung Deret Serentak Dibangun Juni

Rep: Halimatus Sa'diyah/ Red: Djibril Muhammad
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) menyapa warga saat berkunjung di Kampung Deret, Tanah Tinggi, Kecamatan Johar Baru, Jakarta Pusat, Kamis (8/8)
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) menyapa warga saat berkunjung di Kampung Deret, Tanah Tinggi, Kecamatan Johar Baru, Jakarta Pusat, Kamis (8/8)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dinas Perumahan DKI Jakarta akan membangun kampung deret di 70 lokasi tahun ini. Pembangunan kampung deret tahap dua itu akan dimulai pada Juni 2014.

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mengatakan, masing-masing kota administrasi mendapat jatah 13 sampai 15 titik kampung yang akan direnovasi.

Menurut dia, pembangunan 70 Kampung Deret baru itu akan dimulai pada awal Juni 2014. Meski demikian, Jokowi mengaku tak ingat lokasi mana saja yang akan dibangun menjadi kampung deret.

Pada 2013 lalu, lanjut Jokowi, pembangunan Kampung Deret dilakukan di 26 titik. Hingga saat ini, pembangunannya masih berlangsung dan ditargetkan rampung pada akhir Maret.

Salah satu kampung deret yang saat ini masih dibangun berlokasi di RT 10 RW 05, Kelurahan Semper Barat, Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara.

Saat Jokowi mengunjungi lokasi, pembangunan kampung deret di wilayah ini sudah mencapai 80 persen. Ada 80 rumah warga yang direnovasi di wilayah ini. Rumah-rumah warga yang semula kumuh perlahan-lahan mulai menjelma menjadi rumah layak huni.

Rumah-rumah warga di kampung deret di wilayah ini tak berbeda dengan rumah pada umumnya di Jakarta. Hanya saja, di bagian atap rumah ada ornamen gigi balang yang merupakan hiasan khas rumah Betawi.

Menurut Jokowi, kendala umum yang ditemui saat membangun kampung deret tahap pertama yaitu sulitnya meyakinkan warga bahwa rumah mereka akan direnovasi. Banyak warga yang menyangka rumah mereka akan digusur. Sehingga, ada juga warga yang menolak rumahnya dibangun.

"Kita itu inginnya satu deret dibangun semua. Tapi tahun kemarin itu loncat-loncat. Lima rumah dibangun, dua tidak, kemudian lima lagi dibangun. Jadi estetikanya kurang bagus," kata Jokowi.

Namun, kata Jokowi, setelah mereka melihat rumah tetangganya sudah bagus, kini warga juga berebut ingin rumahnya direnovasi juga. "Ibaratnya, tahun kemarin itu kita yang kejar-kejar warga. Sekarang warga yang mengejar-ngejar kita," kata gubernur kelahiran tahun 1961 ini.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement