Kamis 27 Feb 2014 02:24 WIB

Kelaparan, Anak Panti Asuhan Samuel Terpaksa Mengemis

Rep: Wahyu Syahputra/ Red: Mansyur Faqih
Penganiayaan anak, ilustrasi
Penganiayaan anak, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, SEMANGGI -- Sepuluh orang anak panti mendatangi Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Subdit Renakta Polda Metro Jaya. Dalam pemeriksaanya mereka mengaku kerap kelaparan karena kurangnya asupan makanan dari Panti Asuhan Sayang Kasih Bunda.

Pemilik panti yang bernama Samuel beserta istrinya diduga sering tidak berada di panti. Para donatur yang menyumbang makanan untuk para penghuni pun tidak disalurkan kepada para penghuni, akhirnya mereka kelaparan.

Kuasa hukum korban dari LBH Mawar Saron, Eric Manurung mengatakan, salah satu anak yang berinisial P (14 tahun) harus bertahan hidup dengan meminta-minta. "Biasanya mengemis di jalanan di sekitar panti asuhan," kata dia.

Panti asuhan itu terletak di Jalan Kelapa Gading Barat Blok AG 15 No 1 RT 12/02 Kelurahan Pakulonan Barat, Kecamatan Kelapa Dua Kabupaten Tangerang. Merena menahan lapar karena setiap hari asupan makanan yang mereka dapatkan hanya mie instan saja. 

Mereka juga tidak selalu mendapatkan mie instan itu dalam keadaan sudah termasak. "Mereka merebus sendiri," kata Eric.

Dari sini kuat dugaan sumbangan yang didapatkan dari donatur disimpan di dalam sebuah gudang. Sumbangan itu berupa pakaian, mie instan, beras, makanan kecil dan kue. "Malah beras itu dijual," kata dia.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement