REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Vale Indonesia Tbk (INCO) membukukan penurunan laba bersih sepanjang 2013 sebesar 42,73 persen menjadi 38,65 juta dolar AS. Penurunan laba disebabkan oleh turunnya pendapatan perseroan sebesar 4,7 persen.
Mengutip keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (27/2), pendapatan perseroan per akhir 2013 adalah sebesar 921,63 juta dolar AS. Beban pokok penjualan turun turun tipis menjadi 781,74 juta dolar AS.
Beban pokok pendapatan per metrik ton produksi nikel sepanjang 2013 mengalami penurunan sebesar tujuh persen menjadi 10,31 per metrik ton. Penurunan ini disebabkan oleh turunnya biaya bahan bakar minyak dan pelumas, biaya karyawan, biaya kontrak dan jasa, dan biaya lain.
Rendahnya bahan bakar minyak dan perlumas terutama karena harga pembelian rata-rata Minyak Bakar Bersulfur Tinggi (HSFO) PT Vale mengalami penurunan sebesar sembilan persen. Pada saat yang sama, penggunaan HSFO juga turun dari 32,38 barel per metrik ton menjadi 30,75 barel per metrik ton.
Vale memproduksi 75.802 metrik ton nikel di sepanjang 2013. Jumlah ini tujuh persen leih tinggi dari volume produksi tahun sebelumnya. Peningkatan produksi didorong oleh realisasi peningkatan kapasitas peleburan dan optimalisasi proses produksi.
Untuk 2014, perseroan akan fokus dalam penghematan biaya untuk mempertahankan keunggulan biaya. Perseroan juga akan meningkatkan produksi nikel sebesar lima persen menjadi 79.600 metrik ton.