REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) membuat variasi baru dalam kegiatan turun ke lapangan atau blusukan yang dilakukannya khusus untuk hari ini.
Jika pada hari biasa mantan Wali Kota Solo itu blusukan hanya dengan didampingi ajudan atau kepala dinas, kali ini dia turut mengajak Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
Kedua pemimpin Jakarta itu memulai perjalanan bersama-sama dari Balai Kota DKI pada pukul 09.45 WIB. Selain Jokowi dan Ahok, Kepala Dinas Perumahan dan Gedung Pemda DKI Jonathan Pasodung juga turut serta dalam blusukan tersebut.
"Ayo, langsung jalan sekarang. Kalau mau tanya-tanya, nanti saja, jika sudah sampai di lapangan," kata Jokowi sembari mengajak rombongannya di Balai Kota, Jakarta Pusat.
Jokowi dan Ahok yang pada saat itu kompak mengenakan batik berwarna cokelat duduk bersama di salah satu mobil operasional Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI berpelat merah.
Lokasi pertama yang dikunjungi, kawasan Banjir Kanal Barat (BKB). Dengan menggunakan mobil, rombongan DKI menyusuri sisi kanan BKB yang masih banyak terdapat perumahan warga, tepatnya di Kalijodo, Jakarta Barat.
Setelah berkeliling di kawasan tersebut, rombongan kemudian melanjutkan blusukan ke lokasi pembangunan kampung deret di Petogogan, Jakarta Selatan.
Di lokasi kedua, Jokowi dan Ahok turun dan menemui masyarakat secara langsung, sekaligus mengecek progres pembangunan kampung deret yang dimulai sejak Oktober 2013 itu.
Jokowi menuturkan kegiatan blusukan yang dilakukannya bersama Ahok merupakan bentuk pengecekan, kontrol dan pengawasan langsung terhadap jalannya pembangunan ibu kota.
"Yang namanya pekerjaan itu harus rajin-rajin dicek, diperiksa sejauh mana progresnya. Tidak boleh dibiarkan berjalan dengan sendirinya," tutur Jokowi.
Sementara itu, Ahok mengungkapkan kegiatan blusukan yang dilakukan bersama Jokowi itu membuatnya tahu kondisi di lapangan karena selama ini dia hanya mengawasi dari dalam ruangan.
"Selama ini, saya hanya tahu dari balik meja, tidak pernah melihat langsung. Dengan ini, saya tahu mana saja program yang berjalan dengan lancar, mana yang terhambat. Saya bisa tahu dengan lebih detil," ungkap Ahok.