REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Alkhairaat, organisasi Islam berpusat di Sulawesi Tengah meminta pemerintah serius menyikapi larangan menggunakan jilbab pada siswa muslim di sejumlah sekolah di Bali.
Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Alkhairaat Lukman S Thahir yang dihubungi telepon dari Jakarta, mengatakan pelarangan jilbab tersebut berbahaya bagi kelangsungan kerukunan hidup umat beragama di Indonesia. "Ini bukan hanya urusan umat Islam, tapi juga menyangkut nasib bangsa," katanya, Kamis (27/2).
Dia mengatakan bangsa Indonesia selama ini menempatkan toleransi antarumat beragama sebagai bagian dari karakter bangsa Indonesia, sehingga tidak boleh diciderai hanya karena arogansi kedaerahan. Lukman mengatakan kondisi ini bisa merusak nuansa keharmonisan kebatinan antarumat beragama sehingga pemerintah perlu turun tangan.
Mantan Rektor Universitas Alkhairaat itu mengatakan organisasi lintas agama seperti Forum Kerukunan Antar Umat Bergama (FKUB) memediasi para pihak agar masalah ini tidak berimbas pada kerukunan umat beragama. Lukman mengatakan sebelum masalah ini memancing reaksi umat Islam di daerah lain, pemerintah segera menyikapinya secara serius.
"Kementerian Agama dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan harus turun tangan. Ini tidak boleh dibiarkan karena bisa menimbulkan negatif dari daerah lain," katanya.
Menurut Lukman, Universitas Alkhairaat yang sudah jelas sebagai perguruan tinggi Islam memberi ruang kepada mahasiswa nonmuslim untuk belajar berdampingan tanpa sekat ideologi.