REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama seharian ini mengikuti Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo 'blusukan' ke sejumlah wilayah di Ibu Kota, Kamis (27/2). Keduanya mengunjungi Kampung Deret Petogogan, Pasar Ciplak Cipinang, dan Pasar Cijantung.
Ini merupakan kali pertama duet yang biasa disebut Jokowi-Ahok 'blusukan' bareng sejak dilantik sebagai gubernur dan wakil gubernur pada 15 Oktober 2012 lalu. Lalu, apa yang membuat Ahok tiba-tiba ingin 'blusukan' bareng Jokowi?
"Selama ini kan saya di dalam (kantor) terus. Nah tentu persepsinya beda. Jadi saya ke lapangan juga agar tahu maksud perintah pak gubernur apa. Sehingga saya bisa mengawasinya di belakang meja," kata mantan Bupati Belitung Timur tersebut.
Ahok mengatakan, hasil blusukan gubernur selama ini akan dimasukkan ke dalam sistem komputer. Sehingga, apa yang dilakukan Jokowi di lapangan bisa terintegrasi dengan apa yang dia kerjakan di kantor. Menurut Ahok, apabila sistem tersebut sudah dibangun, maka Jokowi tak perlu lagi blusukan setiap hari.
Meski demikian, Ahok menolak jika dikatakan blusukannya ini sebagai bentuk persiapan menggantikan Jokowi sebagai gubernur. "Kenapa enggak mikirnya saya sama pak gubernur mau jadi capres dan cawapres sih," canda Ahok.