REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Ada pekerjaan rumah besar yang harus dilakukan di Pemilu 2014. Pekerjaan rumah itu tak lain meningkatkan partisipasi pemilih untuk datang ke TPS dan memberikan suaranya.
Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam), Djoko Suyanto mengatakan pemilu-pemilu terdahulu bahkan di 2009 terjadi penurunan jumlah pemilih.
“Bagaimana kita bisa menciptakan atau meningkatkan partisipasi pemilih agar datang berbondong-bondong datang ke TPS,” katanya saat memberikan keterangan pers usai sidang kabinet terbatas di kantor presiden, Kamis (27/2).
Ia mengatakan dalam survei yang dilakukan oleh jajaran kementeriannya, ada kecenderungan partisipasi politik berkisar 73 persen. Diharapkan dengan waktu yang tersisa, partisipasi publik bisa meningkat menjadi 75 persen.
Tak hanya itu, hal lain yang harus diperhatikan jelang pemilu adalah memastikan tidak ada konflik kekerasan saat proses pesta demokrasi berlangsung.
Menurutnya, hal tersebut menjadi salah satu indikator kesuksesan pemilu 2014. Kalaupun nanti ada gugatan dari hasil pemilu, ia mengharapkan dilakukan sesuai proses dan saluran hukum yang berlaku.
Dari segi pengamanan, ia mengatakan TNI dan Polri sudah siap. Termasuk dilakukan penebalan jika hal tersebut diperlukan di tempat-tempat tertentu serta membantu KPU untuk mendistribusikan logistic ke daerah terpencil.