REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Presiden Sudan, Omar Hassan Al Bashir, Kamis meninggalkan ibu kota Kongo, Kinshasa, usai menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Forum kerja Sama Perdagangan Afrika Timur dan Selatan (Common Market for Eastern and Southern Africa/COMESA).
Perdana Menteri Kongo, Augustin Matata Ponyo, mengantar Presiden Bashir ke bandara di Kinshasa untuk kembali ke Khartoum.
"Kunjungan Presiden Bashir itu untuk menghadiri KTT COMESA atas undangan Presiden Kongo Joseph Kabila. Oleh karena itu, Sudan tidak ada urusan dengan pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab," kata seorang pejabat Sudan.
Kunjungan Bashir ke Kongo tersebut dilakukan di tengah desakan oleh kelompok hak asasi manusia agar Kepala Negara Sudan itu ditangkap saat menghadiri KTT COMESA tersebut.
Mahkamah Kriminal Internasional (International Criminal Court/ICC) pada Rabu mendesak Kongo untuk menciduk Bashir atas tuduhan melakukan pelanggaran hak asasi manusia dan kejahatan perang di Darfur.
Sejumlah organisasi hak asasi manusia di Kongo juga mengamini desakan ICC untuk menangkap Bashir.
Akibat desakan tersebut, dalam kunjungan dua hari di Kinshasa itu rombongan Presiden Sudan dilaporkan dikawal ekstra ketat oleh aparat keamanan setempat.
Presiden Bashir tiba di Kinshasa pada Rabu menjelang pembukaan KTT COMESA.