REPUBLIKA.CO.ID, AMBON -- Penyadapan terhadap Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) kemungkinan dilakukan asing.
"Meski banyak yang menggunakan cara-cara kotor, saya kira elite politik kita belum sampai ke tahap itu. Apalagi terhadap seorang gubernur. Jadi penyadapan Jokowi lebih mungkin oleh asing," kata pengamat politik Universitas Pattimura (Unpatti) Ambon Amir Kotarumalos, di Ambon, Jumat (28/2).
Ia lebih curiga asing karena terkuaknya beberapa kasus penyadapan terhadap sejumlah pejabat dan tokoh pemerintahan di Indonesia oleh Australia.
Menurut dia, Jokowi adalah sosok negarawan fenomenal yang memiliki ciri-ciri satria piningit. Kepemimpinannya sebagai gubernur selama ini pun mampu mengambil hati rakyat.
Sama seperti pejabat negara lainnya, kemungkinan penyadapan terhadap Jokowi juga terkait dengan urusan politik pemerintahan yang ada hubungannya dengan usaha asing di Indonesia.
"Dia merakyat dan fenomenal, kemungkinan masalah politik dan pemerintahan yang ada kaitannya dengan urusan asing dengan Indonesia. Apalagi sekarang menjelang pileg April nanti," katanya.
Amir menambahkan, jelang pileg dan persiapan pilpres, pemerintah harus mengantisipasi segala sesuatu menyangkut asing. Termasuk adanya campur tangan dalam urusan politik dalam negeri.
Keamanan dan ketertiban di daerah juga harus dijaga semaksimal mungkin. Sehingga hiruk-pikuk pesta demokrasi dapat berjalan dengan lancar.
"Jelang pileg dan pilpres ini pasti akan ada banyak peristiwa yang terjadi. Antisipasi akan lebih baik untuk memaksimalkan persiapan berlangsungnya pesta rakyat di republik ini," ujarnya