Jumat 28 Feb 2014 07:20 WIB

Bank Dunia Laporkan, Harga Pangan Global Terus Turun

Bank Dunia
Bank Dunia

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Bank Dunia menyatakan, harga pangan global terus menurun sejak Oktober 2013 hingga Januari 2014. Alasannya, panen tanaman dan beberapa faktor yang menguntungkan terus menekan harga. 

Dalam laporan kuartal Food Price Watch, Bank Dunia mengatakan indeks harga pangan global turun tiga persen dari periode Oktober 2013 hingga Januari 2014. Itu 11 persen lebih rendah dari tahun lalu dan 18 persen di bawah tertinggi sepanjang masa pada Agustus 2012.

Penurunan keseluruhan harga pangan, terutama didorong oleh rekor panen pada gandum, jagung dan beras. Faktor ini yang meningkatkan ketersediaan pasokan serta stok global yang lebih kuat.

Harga biji-bijian yang diperdagangkan secara internasional turun lima persen selama periode yang disebutkan di atas. Namun, harga biji-bijian mengikuti tren bervariasi. 

Harga internasional untuk jagung, gandum dan gula masing-masing turun dua persen, 15 persen dan 16 persen. Sementara harga beras meningkat sebesar tiga persen.

Bank Dunia memperingatkan, meski pun penurunan kuat, harga pangan yang diperdagangkan secara internasional tetap tidak terlalu jauh dari puncak bersejarahnya.

"Tekanan terhadap harga pangan diperkirakan akan melemah dalam jangka pendek. Karena kecenderungan normal antisipasi kondisi tanaman dalam beberapa bulan mendatang. Namun, kekhawatiran cuaca di Argentina, Australia dan sebagian dari Cina, harga minyak yang lebih tinggi, dan antisipasi pelepasan stok beras di Thailand terus membutuhkan pemantauan hati-hati," kata laporan itu.

Laporan ini juga mencatat, limbah yang sekitar seperempat sampai sepertiga dari pangan yang dihasilkannya untuk konsumsi. Ini menyebabkan inefisiensi besar ekonomi, energi, dan sumber daya alam.

"Solusi potensial untuk mencegah hilangnya makanan dan limbah termasuk mengubah teknik produksi pertanian. Melakukan investasi besar dalam transportasi dan infrastruktur penyimpanan, serta mengubah perilaku konsumen dan komersial."

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement