Sabtu 01 Mar 2014 20:21 WIB

Jumlah Dokter Kurang, Kriteria Daerah Terpencil Perlu Dievaluasi

Red:
abc news
abc news

REPUBLIKA.CO.ID, AUSTRALIA -- Asosiasi Dokter Pedesaan Australia mendesak agar model pendekatan untuk menarik dokter bekerja di kawasan terpencil di Australia ditinjau ulang. Mereka menilai kriteria terpencil yang ditetapkan pemerintah sudah tidak cocok dengan kondisi luasnya kasus kekurangan dokter di kawasan terpencil Australia.

Presiden Asosiasi Dokter Pedesaan Australia,  Ian Kammerman  mengatakan sejumlah kawasan utama di daerah terpencil mengalami kekurangan dokter praktik yang berkualitas. Broken Hill masuk dalam klasifikasi kawasan yang  tidak begitu terpencil dalam sistem klasifikasi kawasan yang disusun oleh pemerintah federal.  Sistem klasifikasi ini menetukan besaran tunjangan insentif bagi para dokter yang bertugas di daerah terpencil.

Namun Kammerman mengatakan saat ini sistem klasifikasi daerah terpencil itu sudah mendesak dievaluasi guna menghindari kekurangan dokter di pusat pelayanan kesehatan yang berkualitas yang terletak di kawasan yang tidak terlalu terpencil. "Kita menghendaki penggunaan model yang lebih didasarkan pada bukti kebutuhan dokter di suatu tempat dan termasuk memperhitungkan luas kawasan di sebuah kota ” katanya.

"Broken Hill, Mount Isa, Kalgoorlie dan Alice Springs semuanya agak sedikit sama dan mungkin memang sama dan kota-kota itu kekurangan dokter praktik karenanya kota-kota itu butuh insentif khusus dan pelatihan khusus yang tepat diterapkan untuk jenis kota seperti itu,” tambahnya.

Kammerman mengatakan kota-kota ini akan terus mengalami kekurangan tenaga dokter berkualitas  jika kriteria terpencil dalam sistem pemerintah tidak dievaluasi. "Kota-kota seperti Broken Hill sangat kekurangan dokter praktik dan hal itu sudah berlangsung lama,” tambahnya lagi.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement