Sabtu 01 Mar 2014 19:41 WIB

Cegah Pikun, Penduduk Australia Disarankan Olahraga Otak

Red:
abc news
abc news

REPUBLIKA.CO.ID, AUSTRALIA -- Secara umum, hidup penduduk Australia lebih panjang dan sehat, namun kemajuan medis cenderung tak mempertimbangkan fungsi otak. Karena itu, ahli saraf Amerika Serikat,  Michael Merzenich menyarankan  untuk mencegah pikun, perlu olahraga otak secara teratur.

Menurut penelitian Merzenich, yang tengah berkunjung ke Australia, mereka yang secara teratur berolahraga fisik dan mental bisa terus berkegiatan dengan baik meskipun telah lama pensiun. "Kita saat ini tengah mengadakan eksperimen akbar," komentarnya perihal populasi yang menua.

 
"Saya rasa mungkin saja orang mempertahankan kesehatan otaknya, bahkan hingga seumur hidup," katanya.
 
Merzenich memberi contoh kawannya dari Australia, Rex Lipman. Rex berusia 90an tahun dan masih bekerja.
 
Lipman berolahraga tenis untuk menjaga kesehatan, tapi Ia juga meluangkan waktu untuk melatih otak dua kali sehari, dengan mengerjakan teka-teki online dan berlatih memecahkan masalah.
 
"[kegiatan macam itu] melatih neuron otak, hingga bergerak," jelas Merzenich, "Penurunan respons kognitif disebabkan oleh neuron-neuron yang tak lagi sehat dan tumbuh".
 
Ia menjelaskan, "Sewaktu kita muda, sifatnya lembut dan lentur, tapi seiring kita menua, mereka jadi kaku dan keras, dan kita tak mendengar atau mencicip sebaik dulu."
 
Merzenich dan Lipman menghabiskan beberapa hari di kota Adelaide untuk menyampaikan pesan mereka pada siswa SMA, mahasiswa dan staf University of Adelaide dan dalam beberapa diskusi di pusat ilmu pengetahuan Royal Institution of Australia.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement