REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Perdana Menteri Palestina, Rami Hamdallah berkeluh kesah di hadapan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono tentang kondisi di Palestina setahun belakangan. Ia mengatakan negosiasi dengan Israel tidak ada kemajuan hingga saat ini.
“Negosiasi antara Palestina dan Israel yang dimulai Juni tahun lalu dan seharusnya selesai pada 29 April tahun ini, banyak isu yang dibahas, tetapi saya sampaikan tidak ada kemajuan sama sekali. Padahal kita berharap suatu kesepakatan bersama,” katanya saat memberikan keterangan pers bersama di Istana Merdeka, Jumat sore (28/2).
Ia sedikit menjabarkan kondisi di Palestina saat ini. Di sana, Israel membangun rumah dimana-mana. Hal tersebut membuat kondisi di Palestina semakin sulit. Belum lagi Gaza yang terus diserang serta banyak warga Palestina yang harus membayar pajak ke Israel karena tinggal di Gaza.
“Kami ingin hidup damai selama mereka memberikan hak kita. Kita mampu menjadi negara yang demokratis, transparan, dan akuntabel. Kita ingin seperti Indonesia,” katanya.
Dalam kesempatan itu pula, PM Palestina menyampaikan rasa terima kasih kepada Presiden SBY dan masyarakat Indonesia karena dukungan yang tidak henti diberikan kepada Palestina. “Kami harus berterima kasih keapda pemerintah dan masyarakat Indonesia yang selama ini memberikan dukungan penuh dan tidak pernah berhenti,” katanya.