REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengemukakan, nasib Palestina tidak dapat dipisahkan dari seluruh Timur Tengah. Malah, Palestina merupakan salah satu faktor yang menentukan hubungan antara Timur Tengah dan seluruh dunia .
Dalam beberapa pekan terakhir, ia mengaku, telah bertemu dan berdiskusi dengan para pemimpin di Timur Tengah. Antara lain Pangeran Khalid bin Sultan bin Abdul Aziz dari Arab Saudi, Raja Abdullah II dari Yordania, dan PM Palestina Rami Hamdallah.
"Dari pembcicaraan itu, sikap kami jelas untuk memberikan komitmen dan berkontribusi bagi perdamaian dan kemakmuran dunia, dan bekerja tanpa lelah untuk membangun masyarakat internasional yang toleran," papar SBY dalam Konferensi Kerjasama antara negara Asia Timur untuk Pembangunan Palestina di Jakarta, Sabtu (1/3),
Dilaporkan setkag.go.id, SBY menyampaikan keprihatinannya terhadap perkembangan di Timur Tengah yang masih mencemaskan. Suriah masih dilanda konflik internal. Libya sedang berjuang untuk perdamaian dan stabilitas, kemudian Mesir masih menghadapi tantangan dalam transisi demokrasi.
Ia berharap agar perdamaian dan stabilitas di Timur Tengah segera terjadi. Karena jika ketidakpastian terus berlangsung, banyak yang dipertaruhkan dunia di wilayah yang sangat strategis itu.