REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jepang berkomitmen untuk membantu pembangunan Palestina. Dalam pertemuan acara Conference on Cooperation among East Asian Countries for Palestenian Development (CEAPAD), Menlu Jepang Fumio Kishida mengatakan, akan tetap memberikan dorongan kepada Palestina.
Bentuk dorongannya antara lain dengan memberikan dana bantuan sebesar 200 juta dolar AS. "Pembayaran sekitar 62 juta dolar AS akan dilakukan secepat mungkin, pada awal bulan ini," katanya, Sabtu (1/3).
Dana sekitar 30 juta dolar AS itu akan diberikan kepada pemerintah Palestina untuk bantuan finansial. Kemudian sekitar 20 juta dolar AS untuk bantuan infrastruktur.
Jepang juga akan memberikan dukungannya dengan membantu pelatihan sekitar seribu warga Palestina selama lima tahun. Juga bekerja sama dengan pemerintah Indonesia, Malaysia, Singapura, serta Thailand.
Tidak hanya itu, Jepang pun berkomitmen akan membangun mekanisme penggunaan dana untuk pembangunan Bank Pembangunan Islam. "Terakhir, Jepang akan memperpanjang dana bantuan infrastruktur sekitar 6,2 juta dolar AS dan akan mengirimkan tim ahli," katanya.
Menurut Fumio, pertemuan CEAPAD ini merupakan konferensi yang penting untuk mencapai perdamaian di Timur Tengah. "Untuk mencapai cita-cita ini, mari bersama-sama kita berkontribusi untuk membangun perekonomian Palestina," tambahnya.
Indonesia menjadi tuan rumah CEAPAD II. Pertemuan ini merupakan pertemuan setingkat menteri negara-negara Asia Timur (Asean plus Jepang, China, Korea) serta mitra pembangunan lainnya.
Acara CEAPAD II juga dihadiri oleh 31 negara undangan. Terdiri dari 13 negara peserta, lima organisasi internasional, dan 13 observer (AS, Australia, Norwegia, India, UE, Quartet Office, dan sejumlah negara Timur Tengah).