Sabtu 01 Mar 2014 15:03 WIB

Megawati: Ada yang Berupaya Degradasi PDIP

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Damanhuri Zuhri
Megawati Soekarno Putri
Foto: Republika/Prayogi
Megawati Soekarno Putri

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan Megawati menegaskan isu pengunduran diri wali kota Surabaya, Jawa Timur (Jatim), Tri Rismaharini sengaja dihembuskan karena ada yang berupaya mendegradasi PDI Perjuangan.

Sebagai partai pengusung pasangan Risma pada pemilihan umum (pemilu) kepala daerah Kota Surabaya pada tahun 2010 lalu, Megawati mengaku telah bertemu dengan Risma pada Ahad (23/2) lalu.

Pertemuan itu untuk membahas masalah kepemimpinan Risma. Dalam pertemuan itu, Megawati berkata pada Risma bahwa goyangan dan goncangan yang dialami pemimpin itu biasa.

''Apalagi kalau kepemimpinannya diterima masyarakat, maka pemimpin itu harus tetap maju. Karena kalau mundur yang jadi korban adalah masyarakat Kota Surabaya,'' ujarnya saat konfrensi pers dengan didampingi Risma di Surabaya, Sabtu (1/3).

Ia juga menyebutkan penetapan Whisnu Sakti Buana sebagai wakil wali kota Surabaya selain telah melalui tahapan yang sesuai dengan ketentuan undang-undang juga telah ditetapkan oleh PDI Perjuangan.

Dari perbincangan itu, kata Megawati, semua persoalan isu pengunduran diri Risma telah selesai. Kepada Whisnu yang juga seorang kader PDI Perjuangan, Megawati memerintahkan supaya Whisnu fokus mendampingi Risma untuk menjalani pemerintahan.

Namun jika isu mundurnya Risma kembali merebak, Megawati menyebut itu karena ulah media yang sengaja 'menggoreng' supaya suasananya memanas.

Ia menambahkan, isu pengunduran diri Risma akibat mekanisme pemilihan Whisnu yang tidak sesuai prosedur sengaja dimunculkan karena terkait kepentingan politik. ''Ya, itu namanya politik, ada yang berupaya mendegradasi PDI Perjuangan,'' katanya.

Meski demikian, ia memerintah jajaran kader partainya supaya tetap solid, baik, dan fokus supaya dapat memenangkan pemilihan umum (pemilu) legislatif yang digelar pada 9 April 2014 mendatang.

''Jangan terpancing dengan isu yang memecah belah PDI Perjuangan. Biar rakyat yang menilai,'' ujarnya. Pada konfrensi pers itu, Megawati ditemani Risma, Whisnu, dan kader PDI Perjuangan yang juga Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement