Sabtu 01 Mar 2014 21:01 WIB

UEFA Selidiki Manchester City terkait Financial Fair Play?

Rep: Reja Irfa Widodo/ Red: Joko Sadewo
Manchester City
Foto: mirror.co.uk
Manchester City

REPUBLIKA.CO.ID, MANCHESTER -- Manchester City disebut-sebut termasuk dalam daftar 76 klub yang tengah diselidiki CFCB. Berdasar lansiran Daily Mail, City merupakan salah satu klub Inggris yang mengalami kerugian paling banyak dalam dua tahun terakhir.

Pada 2009, City mengalami kerugian sebesar 97,9 juta pound. Sedangkan pada 2012, City mencatatkan kerugian mencapai 51,6 juta pound.

Chelsea juga sebelumnya sempat disebut-sebut bakal mengalami kesulitan lantaran adanya kebijakan ini. Tapi, anggapan ini pun kian lama pudar. Pasalnya, tidak seperti City, klub yang dimiliki pengusaha asal Rusia, Roman Abramovic, itu sempat mencatatkan keuntungan pada 2011, yaitu mencapai 1,4 juta pound. Selain itu, klub asal Prancis, Paris Saint Germaine, juga kabarnya bakal tertimpa kebijakan ini.

Sejak kedatangan perusahan investasi asal Qatar, PSG memang menjadi begitu royal dalam melakukan belanja pemain. Kecurigaan ini juga diungkapkan Presiden Asosiasi Klub Eropa, Franz Beckenbauer.

''Sangat sulit dibayangkan PSG bisa lolos dari FFP. Paling tidak sekitar 200 juta euro mengalir ke PSG. Presiden UEFA harus menindak tegas hal ini. UEFA telah memberikan waktu tiga tahun buat klub untuk bisa memenuhi kriteria FFP. Jadi, setiap klub yang melanggar harus segera dihukum,'' kata legenda timnas Jerman itu di Bein Sports, awal bulan ini.

UEFA mengaku tidak takut jika klub-klub yang dianggap melanggar kebijakan ini bakal mengajukan banding ke Badan Arbitrase Olah Raga Internasional. Kepala Bagian Legal UEFA, Alisdair Bell, bahkan mengaku pihaknya akan selalu siap jika ada klub yang tidak puas dengan keputusan UEFA tersebut.

''Kami tidak pernah takut apabila keputusan itu dibawa ke meja hukum. Kami telah mengantisipasi semuanya. Pasti akan ada ketidakpuasan. Justru aneh rasanya jika tidak ada ketidakpuasan,'' kata Bell seperti dikutip BBC.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement