REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Adam Johnson ingat betul pemandangan saat pertama kali ia menjejakkan kaki di Stadium Of Light. Agustus 2012 lalu, ia melihat memorabilia Piala FA tahun 1973, trofi terakhir yang pernah diraih tim barunya, Sunderland.
Johnson mengaku terkejut dengan cara Sunderland mengenang prestasi yang pernah diukir di masa lalu. Ia mengaku sangat tertantang untuk ikut dipajang dalam memorabilia tersebut suatu saat. Kesempatan itu datang pada laga final Piala Capital One kontra Manchester City pada Ahad (2/3).
"Ironis, tim yang harus saya hadapi adalah City," kata dia seperti dilansir Sky Sports. City adalah klub yang dibela Johnson sebelum berlabuh ke Stadium of Light. Selama dua musim berseragam City, Johnson ikut memenangkan Piala FA 2011 dan Liga Primer Inggris 2012.
Dua trofi tersebut rupanya tak begitu mengesankan bagi Johnson. Gelandang asli kelahiran Sunderland, Inggris, itu mengatakan, menjadi bagian sejarah the Black Cats adalah impian terbesarnya.
Jika mampu menang pada laga di Wembley nanti, itu akan menjadi trofi pertama Sunderland dalam empat dekade.
"Memenangkan laga final nanti bersama Sunderland akan menyamai seluruh pencapaian saya bersama Manchester City," papar pria usia 26 tahun ini.
Johnson mengakui, mengalahkan City dengan skuat yang dipenuhi pemain bintang bukanlah perkara mudah. Namun, ia percaya keajaiban bisa terjadi seperti yang telah ditunjukkan pasukan the Black Cats dalam perjalanan menuju final.
"Performa kami sangat buruk beberapa bulan lalu, tapi kami tetap mampu lolos ke final," ujarnya.
Ambisi Johnson tersebut diapresiasi pelatih Sunderland, Gustavo Poyet. Menurut Poyet, laga nanti juga akan jadi kesempatan emas bagi Johnson untuk mendapat tiket ke Piala Dunia 2014. "Laga final akan selalu menjadi perhatian setiap pelatih termasuk Roy Hodgson (arsitek tim nasional Inggris)," tuturnya.