REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Menteri Luar Negeri Polandia Radoslaw Sikorski mempersingkat kunjungan ke Iran pada Sabtu (1/3). Hal tersebut dilakukannya untuk menangani krisis mendalam di Krimea setelah orang-orang bersenjata pro-Rusia merebut gedung-gedung pemerintah dan parlemen.
"Saya harus mempersingkat kunjungan saya ke Iran karena perkembangan di Krimea dan kembali ke Polandia," kata Sikorski dalam konferensi pers bersama dengan timpalannya Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif.
"Situasi ini semakin penting di Krimea."
Sikorski tiba di Iran pada Jumat untuk kunjungan yang dijadwalkan empat hari, termasuk pertemuan dengan Presiden Iran Hassan Rouhani.
Saat ia berbicara, kementerian luar negeri Polandia mengeluarkan pernyataan di Warsawa yang menyerukan untuk mengakhiri pergerakan pasukan "provokatif" di Krimea, sebuah wilayah Ukraina yang mayoritas dihuni penduduk Rusia.
"Kami adalah satu-satunya negara yang memiliki konsulat yang beroperasi di Krimea dan sayangnya mereka menegaskan bahwa pasukan Rusia yang hadir," kata Sikorski.
"Kami telah mengikuti dengan erat perkembangan di sana," tambahnya.
Sikorski, bersama dengan rekan-rekannya dari Prancis dan Jerman telah mengambil peran diplomatik penting dalam krisis Ukraina.
Bekas-komunis Polandia juga lama aktif dalam menarik tetangga eks-Soviet timur Ukraina lebih dekat dengan Uni Eropa dan NATO, dan lebih jauh dari orbit yang menguasai Soviet - era Rusia.
Ikuti Whatsapp Channel Republika