REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Para pengelola hiburan Taman Safari Indonesia (TSI) Cisarua, Bogor boleh bersorak. Pasalnya, koleksi satwa asal Argentina dan Afrika melahirkan di lokasi penangkaran eks-situ tersebut.
Hewan-hewan yang melahirkan itu yakni Lama Gunaco (sejenis unta), satwa asli Peru dari dan sapi Afrika. Cerita kelahiran kedua hewan itu terjadi pada Sabtu (1/3) siang. Seperti biasanya, pengunjung memasuki lokasi satwa untuk melihat lihat kehidupan satwa yang dilepas bebas. Tanpa diduga, terjadi antrean panjang di sekitar area beruang madu. Mobil mobil pengunjung berhenti sejenak. Sepertinya mereka sedang mengamati sesuatu.
Rupanya pengunjung tengah asyik mengamati langsung proses kelahiran alami Lama Guanaco. Tidak sedikit pengunjung mengabadikan peristiwa yang jarang dilihatnya. Ada rasa gembira tatkala bayi satwa ini kali pertama menghirup udara. Induk Lama mendampinginya dan sekaligus menjaga anaknya yang baru saja lahir. Selang beberapa waktu, keeper (perawat satwa) berdatangan untuk membantu membawa bayi satwa tersebut ke exhibit yang lebih nyaman.
Menurut Frans Manansang Direktur Taman Safari Indonesia, Lama Guanaco adalah satwa asli Peru, Chili, Argentina Amerika Selatan. Satwa ini sejenis unta yang kalau marah atau merasa terganggu , dia akan meludah. Di tempat aslinya, satwa ini sering diburu untuk diambil rambutnya untuk dijadikan bahan mantel atau pembuatan benang wol.
Saat hampir bersamaan, lahir pula seekor bayi Watusi Watusi (sapi asal Afrika). Satwa ini juga dikenal dengan sebutan anglo. Suku suku tertentu di Afrika, sering memburu satwa ini untuk di ambil tanduknya sebagai mahar perkawinan.
"Dengan kelahiran kedua jenis satwa ini, maka bertambah pula populasi satwa eksotik di TSI, Cisarua, Bogor," ujar Yulius, humas TSI Bogor kepada ROL, Ahad (2/3).