REPUBLIKA.CO.ID, PANDEGLANG -- Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pandeglang Tata Nanzar Riyadi menyatakan daerah itu cocok untuk budi daya ikan mas.
"Kita memiliki air sangat melimpah dan itu cocok untuk budi daya ikan mas," katanya ketika dikonfirmasi di Pandeglang, Provinsi Banten, Minggu.
Ikan mas, kata dia, merupakan jenis ikan air tawar butuh air banyak dan sifatnya mengalir. Ikan ini tidak bisa dibudidayakan pada air yang tidak mengalir.
Untuk itu, kata dia, pada 2014 telah diprogramkan untuk mengembangkan budi daya ikan mas sebagai sumber pendapatan asli daerah (PAD) baru.
"Tahun ini kita telah program untuk budi daya ikan nila dan mas, lokasinya tersebar diantaranya di Banjar dan Cipeucang," katanya.
Dengan semakin banyaknya sumber pendapatan, ia menyatakan optimistis target PAD yang dibebankan oleh pemerintah sebesar Rp1,18 miliar bisa tercapai.
"Saya sangat yakin target PAD itu bisa dicapai dengan mengoptimalkan sumber pendapatan yang telah ada serta menggali potensi pendapatan baru," ujarnya.
Ia juga menyatakan, selama ini sumber PAD hanya mengandalkan retribusi dari penjualan ikan di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) dan Pelabuhan Pendaratan Ikan (PPI).
Tata juga mengatakan budi daya ikan mas juga diharapkan dapat menambah produksi ikan lokal sehingga kebutuhan masyarakat setempat bisa terpenuhi.
"Setiap hari kebutuhan ikan air tawar mencapai 40 ton, dan yang telah dicukupi dari produksi lokal sekitar 15 persen, sisanya masih didatangkan dari luar daerah," katanya.