REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Wakil Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) Jan Eliasson, Ahad (3/3), terbang ke Ukraina, lokasi ancaman invasi Rusia yang dikhawatirkan akan memicu krisis terburuk sejak Perang Dingin.
Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon memerintahkan Eliasson untuk mengunjungi Ukraina setelah dua sesi darurat Dewan Keamanan PBB menunjukkan negara-negara Barat dan Rusia bersilang pendapat terkait krisis yang berlangsung di Ukraina .
"Wakil Sekjen akan secara pribadi mempelajari fakta-fakta di lapangan dan selanjutnya akan menjelaskan pada sekretaris jenderal terkait langkah-langkah selanjutnya yang bisa diambil PBB untuk mendukung de - eskalasi situasi," kata juru bicara Ban.
Ukraina memperingatkan jika negeri itu berada di ambang bencana dan memanggil para wajib militernya, saat para pemimpin dunia berkumpul untuk melakukan konsultasi mendesak lintas dunia. Kiev berada di ambang kehilangan kontrol atas Semenanjung Crimea yang cenderung mendukung Rusia setelah pembelotan komandan angkatan lautnya kepada pasukan pro-Kremlin.
Tentara Ukraina berada dalam kondisi waspada, dengan ratusan orang bersenjata yang diyakini berada di bawah perintah Rusia mengepung pangkalan militer mereka di Crimea dan menuntut mereka menyerah . Parlemen Rusia, Sabtu (1/3), memutuskan untuk mengizinkan Presiden Vladimir Putin mengirim pasukan ke negara bekas Soviet itu - suatu keputusan yang dikutuk oleh Amerika Serikat sebagai "melanggar kedaulatan Ukraina".
Menteri Luar Negeri AS John Kerry juga akan mengunjungi Kiev untuk melakukan pembicaraan pada Selasa (4/3) besok, yang menurut para pejabat AS sebagai bentuk dukungan bagi pemimpin sementara Ukraina yang merupakan sekutu Barat.