REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Badan Pusat Statistik (BPS) DKI Jakarta mencatat sebanyak sepuluh kelurahan di wilayah ibu kota dengan potensi kerawanan sosial yang tinggi.
"Temuan itu kami dapatkan berdasarkan hasil penyusunan Indeks Potensi Kerawanan Sosial (IPKS) selama satu tahun kemarin terhadap 267 kelurahan di wilayah DKI Jakarta," kata Kepala BPS DKI Nyoto Widodo di Balai Kota, Jakarta Pusat, Senin (3/3).
Menurut dia sepuluh kelurahan tersebut menyebar di empat wilayah Kota Jakarta, yakni Jakarta Pusat, Jakarta Utara, Jakarta Selatan dan Jakarta Timur. Sebanyak empat kelurahan terdapat di Jakarta Pusat, antara lain Kelurahan Kampung Rawa, Kelurahan Galur, Kelurahan Tanah Tinggi dan Kelurahan Kartini.
Di wilayah Jakarta Utara juga terdapat empat kelurahan, yaitu Kelurahan Kali Baru, Kelurahan Penjaringan, Kelurahan Ancol dan Kelurahan Lagoa. Kemudian Kelurahan Manggarai di Jakarta Selatan dan Kelurahan Kampung Melayu di Jakarta Timur.
"Dengan adanya IPKS tersebut, maka kita bisa membuat semacam pemetaan untuk melihat tingkat potensi kerawanan sosial di seluruh kelurahan yang tersebar di wilayah ibukota," ujar Nyoto.
Selain sepuluh kelurahan dengan potensi kerawanan sosial yang tinggi, pihaknya juga mencatat sebanyak sepuluh kelurahan dengan potensi kerawanan sosial yang rendah. Sepuluh kelurahan dengan IPKS yang tergolong rendah itu tersebar di empat wilayah, antara lain Jakarta Selatan, Jakarta Utara, Jakarta Barat dan Jakarta Pusat.
Di Jakarta Selatan terdapat empat kelurahan, yaitu Kelurahan Melawai, Kelurahan Grogol Utara, Kelurahan Rawa Barat dan Kelurahan Cikoko. Kemudian, satu kelurahan di Jakarta Pusat, yakni Kelurahan Gambir.
Selanjutnya, tiga kelurahan di Jakarta Utara, antara lain Kelurahan Kelapa Gading Timur, Kelurahan Kelapa Gading Barat dan Kelurahan Sunter Jaya. Lalu, dua kelurahan di Jakarta Barat yang terdiri dari Kelurahan Tanjung Duren Selatan dan Kelurahan Roa Malaka. "Hasil penyusunan IPKS tersebut bisa kita manfaatkan sebagai peringatan kepada sepuluh kelurahan, terutama yang potensi kerawanan sosialnya tergolong tinggi, agar segera berbenah diri," tambah Nyoto.