REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kisruh bus Transjakarta dan Bus Kota Terintegrasi Busway (BKTB) yang rusak belum juga menemukan titik terang. Hasil investigasi yang dilakukan Inspektorat DKI Jakarta menemukan adanya dugaan penyimpangan pada pengadaan bus tersebut. Meski demikian, belum ada nama yang ditengarai menjadi otak di balik kisruh bus rusak ini.
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mengatakan, Pemerintah Provinsi telah menyerahkan kasus ini ke Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP) untuk dilanjuti. Karenanya, Jokowi mengatakan ia akan menunggu hasil penyelidikan BPKP terlebih dahulu.
"Sekarang itu baru dikerjakan oleh BPKP. Saya tidak mau berkomentar sebelum hasil penyelidikan BPKP rampung," ujar dia ketika dimintai pendapatnya tentang kisruh bus rusak yang sudah masuk ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Senin (3/3).
Mantan Wali Kota Solo ini mengungkap, berdasarkan hasil investigasi Inspektorat, memang ada penyimpangan dalam pengadaan bus asal Cina itu. Meski demikian, dia tak mau mengungkap penyimpangan seperti apa yang ditemukan.
"Indikasi penyimpangan ada. Tapi saya tidak mau mendahului penyelidikan BPKP," ujarnya.
Sebelumnya, sejumlah warga yang tergabung dalam Forum Warga Jakarta telah melaporkan kasus bus rusak ini ke KPK. Wakil Ketua KPK Busyro Muqaddas mengatakan, pihaknya saat ini masih melakukan pemeriksaan awal terhadap kasus tersebut.