Senin 03 Mar 2014 21:12 WIB

Sekjen PBB: Rusia Harus Menahan Diri

Red: Yudha Manggala P Putra
Presiden Rusia Vladimir Putin melambaikan tangan saat tiba di Bandara Ngurah Rai, Denpasar, Bali, Senin (7/10) untuk menghadiri KTT APEC 2013 di Nusa Dua.
Foto: ANTARA FOTO
Presiden Rusia Vladimir Putin melambaikan tangan saat tiba di Bandara Ngurah Rai, Denpasar, Bali, Senin (7/10) untuk menghadiri KTT APEC 2013 di Nusa Dua.

REPUBLIKA.CO.ID,JENEWA -- Sekretaris Jendral Perserikatan Bangsa-Bangsa Ban Ki-moon mengimbau Rusia untuk menghindari aksi-aksi yang bisa memperburuk situasi di Ukraina yang tengah dilanda krisis.

"Saya mendesak Federasi Rusia untuk menahan diri dari setiap tindakan dan retorika yang bisa menambah ketegangan situasi," kata Ban kepada wartawan menjelang pertemuan dengan Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov, Senin (3/3).

"Sangat penting untuk sepenuhnya menghargai dan menjaga kemerdekaan, persatuan, kedaulatan dan integritas teritorial Ukraina."

Ban di sela-sela pertemuan Dewan Hak Asasi Manusia PBB di Jenewa juga mengungkapkan, "Inilah saat terpenting untuk mengembalikan ketenangan dan menurunkan ketegangan segera lewat dialog."  Ia pun mendesak Rusia untuk mulai bekerja bersama Ukraina secara konstruktif dan dengan cara damai.

Ban mengatakan ia dan Lavrov akan membicarakan "bagaimana PBB bisa bekerja bersama Federasi Rusia dan otoritas Ukraina, dengan Organisasi Keamanan dan Kerja Sama Eropa (OSCE), Uni Eropa, serta pihak-pihak lain untuk pertama-tama menurunkan ketegangan."

Dalam percakapan telepon dengan Presiden Vladimir Putin pada Sabtu, Ban mengatakan ia mendesak pemimpin Rusia itu untuk bekerja sama "secara konstruktif dan langsung dengan otoritas Ukraina". "Penting bagi kedua belah pihak untuk menurunkan suhu mereka," desak Ban.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement