REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Staf Khusus Presiden Bencana dan Bantuan Sosial Andi Arief membantah isu yang beredar di media sosial yang menyatakan Gunung Ciremai di Jawa Barat telah dijual kepada Chevron Rp60 Triliun.
"Tidak ada kebijakan atau dalam rencana sekalipun menjual Gunung Ciremai kepada Chevron dengan harga Rp60 triliun," katanya di Jakarta, Senin, seperti dikutip dari laman Sekretariat Kabinet.
Ia menegaskan, tidak ada dan tidak benar serta tidak masuk akal isu penjualan Gunung Ciremai. "Di sidang kabinet maupun pernyataan langsung dari Presiden, para menteri, pejabat yang berwenang tidak ada rencana itu," katanya.
Isu penjualan Gunung Ciremai beredar melalui broadcast BBM dan media sosial lainnya seperti facebook dan twitter. Sampai-sampai terdapat ajakan untuk menyelamatkan Gunung Ciremai dengan hashtag #saveciremai.
Andi Arief meminta agar berita hoax (bohong) tersebut segera dihentikan. Ia juga meminta agar sumber pertama berita yang meresahkan tersebut meralat segera semua soal isu penjualan Gunung Ciremai tersebut. Hingga kini, pengirim broadcast terkait isu tersebut belum diketahui.
Ia menambahkan, saat ini memang menjelang pemilu, namun menurut dai masih banyak cara terhormat yang dapat dilakukan, bukan dengan menyebarkan berita seperti itu.