REPUBLIKA.CO.ID, SINGAPURA-- Economist Intelligence Unit (EIU) merilis hasil penelitiannya mengenai 10 kota dengan biaya hidup paling mahal di dunia. Hasilnya, Singapura menjadi kota yang paling mahal yang bahkan mengalahkan Kota Tokyo, Jepang.
Selain kota-kota paling mahal tersebut, EIU juga merilis kota-kota dengan biaya hidup paling murah. Sebagian besar kota paling murah berada di Asia. "Tapi kota di Asia juga membuat banyak kota termurah, terutama di bagian benua India,’’ kata Editor laporan EIU, Jon Copestake.
India memiliki kota-kota besar dengan gaya hidup yang cukup murah. Seperi di Mumbai, biaya hidup tetap rendah meskipun pendapatan besar. Upah rendah bagi banyak pekerja menjaga pengeluaran tetap rendah. Subsidi dari pemerintah juga membantu mereka dalam hal pengeluaran biaya hidup.
Selain Mumbai, sembilan kota lain bergabung dalam predikat kota termurah yaitu Karachi (Pakistan), New Delhi (India), Damaskus (Suriah), Kathmandu (Nepal), Algiers (Aljazair), Bucharest (Rumania), Panama City (Panama), Jeddah dan Riyadh (Arab Saudi).
Di luar benua ini, Damaskus di Suriah mengalami penurunan peringkat terbesar. Damaskus menjadi kota termurah keempat di dunia karena konflik yang sedang berlangsung. Krisis ini menyebabkan turunnya harga-harga bahan pangan dan lainnya.
Sementara survei EIU memperhitungkan biaya hidup, perusahaan lain menggunakan metode lain. Seperti Mercer yang melakukan penelitian untuk menentukan kota-kota paling mahal untuk hidup para ekspatriat. Pada 2013, peringkat itu jatuh pada Angola. Kota ini adalah kota yang paling sulit di dompet ekspatriat karena sulitnya perumahan yang aman dan memadai. Tingginya harga barang impor juga turut berpengaruh.