REPUBLIKA.CO.ID, ADEN-- Seorang perwira senior Angkatan Laut Yaman lolos dari upaya pembunuhan yang menewaskan dua anggota rombongannya dan membuat seorang lagi luka parah di Provinsi Shabwa, Yaman Tenggara, Selasa malam (4/3), kata seorang pejabat keamanan lokal kepada Xinhua.
"Rombongan kendaraan Laksama Qasim Laboza, anggota Brigadir Lapis Baja Ke-2 di Shabwa, diserang saat ia melewati satu daerah di dekat Pelabuhan Belhaf di Teluk Aden. Dua orang tewas dan seorang lagi luka serius di dalam rombongannya," kata pejabat itu, yang tak dingin disebutkan jatidirinya.
"Laboza, yang tidak cedera, mengomandani pasukan militer gabungan yang bertugas melindungi instalasi minyak dan gas di Shabwa," ia menambahkan, sebagaimana dikutip Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Rabu pagi.
Satu sumber di dinas intelijen setempat mengkonfirmasi kepada Xinhua upaya pembunuhan yang gagal tersebut. Ia mengatakan bahwa "serangan itu sedang diselidiki dan laksamana Angkatan Laut tersebut sedang menjalani pemeriksaan medis di satu rumah sakit di Shabwa".
Belum ada kelompok yang mengaku bertanggung-jawab atas serangan itu. Gerilyawan dari cabang Al Qaida yang berpusat di Yaman dituduh oleh pemerintah di negara Arab tersebut sebagai pelaku serangkaian serangan bersenjata dan upaya pembunuhan, kebanyakan di wilayah bergolak di bagian selatan negeri itu.
Al Qaida di Jazirah Arab (AQAP) --yang muncul pada Januari 2009-- dipandang sebagai ancaman paling strategis terhadap Pemerintah Yaman dan negara tetangganya yang kaya akan minyak, Arab Saudi. Di provinsi yang sama pada Senin (3/3), tujuh prajurit Yaman tewas, dalam serangan, kata seorang pejabat.
Sekelompok orang yang tak dikenal menembakkan granat roket ke satu kendaraan militer yang mengangkut tentara di dekat kota Mayfaa, kata pejabat itu. Lima prajurit tewas seketika dan dua lagi meninggal akibat luka-luka mereka sebelum mereka tiba di rumah sakit, kata pejabat tersebut. Ia menambahkan tiga prajurit lagi, yang cedera, dirawat di rumah sakit.
Pejabat itu sebelumnya mengatakan kendaraan tersebut hanya mengangkut lima penumpang dan semuanya tewas dalam serangan itu. Aparat keamanan Yaman menjadi sasaran serangan rutin yang diduga dilakukan oleh anggota Al Qaida di Jazirah Arab, yang tetap aktif di wilayah selatan dan timur negeri tersebut, meski operasi militer telah dilakukan untuk menumpas gerilyawan.