REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Perdana Menteri sementara Thailand Yingluck Shinawatra Selasa mengatakan ia telah menginstruksikan angkatan bersenjata untuk mencegah gerakan ke arah separatisme, dan juga meminta kelompok Baju Merah untuk berhenti mengungkit masalah itu.
Yingluck membuat pernyataan setelah adanya langkah militer untuk mengajukan tuntutan terhadap kelompok Baju Merah di Utara karena diduga menghasut separatisme.
Perdana menteri mengatakan ia telah menginstruksikan kepada tentara untuk menjamin keamanan nasional di semua provinsi, terutama memantau setiap kegiatan yang melanggar hukum untuk mencegah setiap upaya separatisme.
Namun Yingluck menyatakan bahwa praktik yang sama harus diterapkan pada semua kelompok tanpa diskriminasi.
Perdana menteri mengatakan dia juga telah memperingatkan semua kelompok termasuk Baju Merah pro-pemerintah dan menteri-menteri yang mengangkat ide-ide separatisme, dan menambahkan bahwa ide tersebut dikemukakan karena kebencian mereka.
Sementara itu, Komite Reformasi Demokratis Rakyat (PDRC) anti-pemerintah pada Selasa mengumumkan dukungan untuk tindakan tentara.
Juru bicara PDRC Akanat Promphan mengatakan ia kecewa dengan pernyataan PM Yingluck yang menyalahkan tentara untuk menerapkan praktek standar ganda dalam mengambil tindakan hukum terhadap kelompok pro-separatisme.
Akanat menegaskan bahwa PDRC tidak melanggar hukum dan bahwa para demonstran siap untuk melindungi tentara dari dampak apapun atas gerakannya.
"Ini adalah perdana menteri yang menerapkan standar ganda karena gagal untuk mengambil tindakan apapun terhadap rakyat," kata juru bicara PDRC.