REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA- Seorang anggota prajurit TNI Angkatan Laut dari kesatuan Fasharkam Lantamal III Sertu Iman meninggal dunia dalam insiden meledaknya gudang amunisi di Markas Komando Pasukan Katak, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Rabu pagi sekitar pukul 10.30 WIB.
"Korban meninggal di lokasi kejadian," kata Kapuspen Mabes TNI Laksamana Muda TNI Iskandar Sitompul di RS Mintohardjo, Jakarta, Rabu.
Ia mengatakan pihaknya akan memberikan santunan dan menanggung kepulangan jenazah termasuk pemakaman korban. Mengenai kenaikan pangkat, pihaknya belum mengetahui dan semua tergantung keputusan dari Kepala Staf TNI Angkatan Laut Laksamana TNI Marsetio dan Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko karena itu merupakan kewenangannya.
Sementara itu, satu korban luka parah, Serka Midi dari kesatuan Fasilitas dan Pemeliharaan juga masih mendapat perawatan intensif di ruang ICU. "Doakan saja semoga kondisi cepat pulih," harapnya.
Dalam kesempatan itu, Iskandar juga mengatakan, jumlah korban ledakan amunisi sekitar 87 orang, yang semuanya merupakan anggota TNI AL. Dari jumlah itu, 15 orang sudah diperbolehkan pulang untuk rawat jalan. Sementara sisanya, 72 orang, masih menjalani perawatan di rumah sakit terpisah. Data ini juga termasuk satu korban meninggal dan juga satu lainnya yang masih kritis.
Menurut Iskandar, para korban rata-rata terkena pecahan genteng dan kayu dari gudang amunisi yang meledak tersebut. Ada yang terkena di bagian dada, kepala, dan perut. Sementara itu, penyebab ledakan masih dalam investigasi pihak TNI, namun demikian diduga ledakan itu dipicu percikan api dari hubungan pendek arus listrik yang mengenai amunisi.