Kamis 06 Mar 2014 04:58 WIB

Pemadaman Listrik Tingkatkan Potensi Kebakaran

Kebakaran (ilustrasi)
Foto: Antara
Kebakaran (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDARLAMPUNG -- Kepala Bidang Kesiagaan dan Pencegahan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Bandarlampung, Wisnu menyatakan, pemadaman aliran listrik dapat meningkatkan potensi terjadi kebakaran di daerah ini.

"Potensi terjadi kebakaran akibat pemadaman listrik cenderung mengalami peningkatan akibat beberapa hal, di antaranya kelalaian masyarakat dalam menghadapi situasi tersebut," kata dia, usai simulasi pemadaman api di lapangan Enggal Bandarlampung, Rabu.

Menurutnya, kebiasaan masyarakat menghidupkan genset di dalam ruangan tetutup akan menjadi salah satu penyebab kebakaran, selain kelalaian akibat meletakkan alat bantu penerangan di tempat yang mudah terbakar.

"Beberapa kejadian kebakaran beberapa waktu lalu indikasi penyebabnya di antaranya adalah penempatan alat bantu penerangan seperti lilin yang sembarangan, sehingga saat lengah menjadi penyebab kebakaran," ujar Wisnu.

Pihaknya melakukan simulasi atau pelatihan bagi personel pemadam kebakaran agar tetap siap dan tanggap apabila terjadi peristiwa kebakaran di wilayah Kota Bandarlampung.

"Kegiatan latihan tersebut dimaksudkan untuk menjaga kesiagaan dan kemampuan para personel satuan tugas pemadam untuk menanggulangi bahaya kebakaran bila sewaktu-waktu terjadi dalam setiap pelaksanaan tugas," ujarnya.

Menurut Wisnu, kesiapsiagaan itu dapat menghindari kerugian personel maupun material (zero accident).

Selain itu, dengan latihan pemadaman kebakaran ini diharapkan seluruh satgas pemadam dapat mencegah dan menghindari terjadi kebakaran serta dapat melaksanakan langkah-langkah pemadaman apabila kebakaran terjadi sesuai dengan prosedur.

"Latihan ini diikuti oleh 50 personel satgas pemadam dengan menggunakan peralatan berupa fire blanket, alat pemadam api ringan (APAR) jenis CO2 dan busa serta mobil pemadam kebakaran," ucapnya.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement