REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Sebanyak 65 KK atau 221 jiwa pengungsi dari RT 10 dan 11, Desa Tanjung Leban, Kecamatan Bukit Batu, Kabupaten Bengkalis, Provinsi Riau, mengalami kesulitan makanan, bahan-bahan memasak dan peralatan kebutuhan sehari-hari serta air bersih setelah 2.000 hektare lahan perkebunan mereka terbakar.
"Kebakaran itu dimulai dari lahan warga yang berada di RT 9, kemudian meluas ke barat yang berada pada kawasan RT 9 dan 10. Akibat kebakaran tersebut, 65 KK warga RT 10 dan 11 mengungsi ke kawasan RT 9," kata Ketua RT 9, Sunarso, kepada Antara, Kamis.
Kebakaran itu juga menghanguskan empat unit rumah penduduk dan satu unit MDA. Salah satu kebun kelapa sawit kelompok petani masih terbakar dan membutuhkan pemadaman.
Selain itu, katanya, pengungsi kini hidup seadanya dan tidak bisa membawa kebutuhan hidup sehari-hari karena panik atas kasus kebakaran lahan itu.
"Kita berharap bantuan kemanusiaan khususnya makanan dan kebutuhan peralatan hidup sehari-hari, khususnya air yang bahkan kini terpaksa membeli dari pedagang air," katanya.
Ia menyebutkan dari 2.000 hektare lahan yang terbakar itu terdiri atas lahan masyarakat kebun karet, lahan kosong dan sagu. Sedangkan, lahan perusahaan yang terbakar adalah lahan akasia yang dikuasai oleh PT Satria Perkasa Agung (SPA).