REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Wakil Gubernur (Wagub) Jawa Timur (Jatim) Saifullah Yusuf meminta Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas Bumi (Hiswana Migas) Jatim menjalin kerja sama dengan pemerintah, terutama pendistibusian pasokan minyak dan gas ke masyarakat.
Dia mengatakan, dalam penyaluran Bahan Bakar Minyak (BBM), elpiji subsidi maupun non subsidi, pelumas Hiswana harus mampu menjalin kerja sama dan hubungan yang baik dengan pemerintah daerah (pemda).
“Pemda bersedia memfasilitasi segala upaya yang dibutuhkan mendukung kelancaran kegiatan operasional dan pengawasan BBM dan elpiji di wilayah Jatim,” katanya pada pembukaan Musyawarah Daerah ke-8 DPD Himpunan Wiraswasta Minyak dan Gas Bumi (Hiswana Migas) Jatim di Surabaya, Kamis (6/3).
Lebih lanjut dia mengatakan, Hiswana Migas mempunyai tugas yang belum terselesaikan yakni distribusi BBM atau elpiji 3 kilogram (kg) di daerah kepulauan yang masih kurang lancer dan biaya transportasi tinggi. Hal tersebut menyebabkan harga BBM atau elpiji 3 kg menjadi ikut tinggi. Hal ini akan membebani masyarakat serta belum adanya persamaan persepsi tentang usaha kecil dan menengah (UKM) yang diperbolehkan menggunakan elpiji 3 kg.
“Fenomena tersebut perlu dicarikan solusi yang terbaik. Sehingga pelaksanaan distribusi dilapangan tepat sasaran, tepat harga dan tepat kuota,” katanya.
Gus Ipul menegaskan, masyarakat sangat mengharapkan adanya jaminan kontinuitas pasokan BBM dan elpiji, sehingga tidak kekurangan dan tidak terjadi kelangkaan yang dapat meresahkan masyarakat sekaligus mempengaruhi kondisi perekonomian yang tidak kondusif.
Untuk itu, ia berharap agar Hiswana Migas dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) PT Pertamina untuk lebih meningkatkan kinerja dan kerja samanya dengan baik serta harmonis dalam melaksanakan tugas pendistribusian dan pengawasan BBM dan elpiji.